Barang Temuan Franklin
Pengarang : Paulette Bourgeois & Brenda Clark
Penerbit : Kanisius
Tebal : 32 hlm
* Stok kosong
Franklin Naik Sepeda
Pengarang : Paulette Bourgeois & Brenda Clark
Penerbit : Kanisius
Tebal : 32 hlm
* Stok kosong
Hadiah Natal Franklin
Pengarang : Paulette Bourgeois & Brenda Clark
Penerbit : Kanisius
Tebal : 32 hlm
Tebal : 32 hlm
* Stok kosong
Franklin di Hari Valentin
Pengarang : Paulette Bourgeois & Brenda Clark
Penerbit : Kanisius
Tebal : 32 hlm
* Stok kosong
Nama Keren Franklin
(Franklin's TV Storybook)
Penerbit : Kanisius
Tebal : 32 hlm
* Stok kosong
Lencana Franklin
(Franklin's TV Storybook)
Penerbit : Kanisius
Tebal : 32 hlm
* Stok kosong
Franklin dan si Jagoan
(Franklin's TV Storybook)
Penerbit : Kanisius
Tebal : 32 hlm
* Stok kosong
Franklin dan Adiknya
Pengarang : Paulette Bourgeois & Brenda Clark
Penerbit : Kanisius
Tebal : 32 hlm
* Stok kosong
Franklin Sayang Ibu
Pengarang : Paulette Bourgeois & Brenda Clark
Penerbit : Kanisius
Tebal : 32 hlm
* Stok kosong
Franklin merasa dirinya sangat beruntung. Ia merasa mempunyai ikan emas yang paling indah. Ia mempunyai sahabat yang paling baik dan mempunyai boneka anjing yang setia. Tapi, yang paling membuat Franklin merasa beruntung adalah Franklon mempunyai ibu yang paling baik di seluruh dunia. Ibu Franklin sering membuat kue khusus untuk Franklin. Menemani Franklin bermain lempar tangkap meskipun sedang sibuk. Meskipun lelah, ibu Franklin selalu membacakan dua cerita untk Franklin sebelum tidur. Franklin pun ingin menunjukkan bahwa dirinya sangat sayang pada ibunya dengan memberi hadiah istimewa di hari ulang tahun ibunya.* Stok kosong
Franklin di Kegelapan
Pengarang : Paulette Bourgeois & Brenda Clark
Penerbit : Kanisius
Tebal : 32 hlm
* Stok kosong
* Stok kosong
Franklin takut dengan ruang gelap dan kecil. Itulah sebabnya, ke mana-mana Franklin selalu menyeret cangkangnya. Ia takut masuk ke dalam cangkangnya yang gelap dan kecil. Franklin yakin bahwa sesuatu yang mengerikan, seperti monster, ada di dalam cangkangnya yang gelap dan kecil itu. Maka, pergilah ia ke teman-temannya untuk minta bantuan. Duck, si bebek menawarkan pelampung renang yang biasa dipakainya ketika takut berenang. Lion, si singa, menawarkan penutup telinga yang biasa dipakainya ketika takut suara keras. Bird, si burung, menawarkan parasut yang biasa dipakainya ketika takut terbang. Polar Bear, si beruang kutub, menawarkan baju hangat yang biasa dipakainya ketika takut dengan dinginnya malam. Franklin tidak mau menerima bantuan mereka, karena ia merasa tidak takut berenang, suara keras, juga hawa dingin. Ternyata tidak hanya ia sendiri yang memiliki rasa takut. Bedanya teman-temannya memiliki cara untuk mengatasi rasa takutnya. Apakah Franklin akhirnya juga bisa mengatasi rasa takutnya pada kegelapan?
Franklin di Rumah Sakit
Pengarang : Paulette Bourgeois & Brenda Clark
Penerbit : Kanisius
Tebal : 32 hlm
* Stok kosong
Franklin kadang-kadang sakit. Secara rutin ia pergi ke dokter untuk cek kesehatan. Namun ia belum pernah ke rumah sakit. Suatu hari, saat bermain bola bersama teman-temannya, bola melayang menuju dadanya. Franklin kesakitan. Dokter yang memeriksa Franklin menyarankan untuk operasi. Ternyata ada retak ringan di tulang rusuk Franklin. Operasi itu hanya bisa dilakukan jika perut pasien telah kosong. Franklin diminta untuk tidak makan dan minum apa pun sampai malam menjelang tidur. Esoknya, Franklin bersama orang tuanya bersiap-siap berangkat ke rumah sakit. Sebenarnya Franklin merasa takut untuk operasi, tapi ia tidak mengatakannya. Teman-temannya, orang tuanya, dan dokter mengatakan bahwa ia adalah anak yang pemberani. Meskipun Franklin merasa takut, itu tidak berarti ia tidak berani. Berani artinya mau melakukan apa yang harus dilakukan meskipun merasa takut.* Stok kosong
Franklin Mau Menang Sendiri
Pengarang : Paulette Bourgeois & Brenda Clark
Penerbit : Kanisius
Tebal : 32 hlm
* Stok kosong
Franklin mempunyai banyak teman, dan teman akrabnya adalah Bear. Mereka sering bermain kejar-kejaran, bermain kelereng, bermain lompat-lompatan, dan bermain bola. Sampai suatu hari Franklin dan Bear bertengkar. Franklin selalu ingin menentukan semuanya, permainan apa yang mereka mainkan, siapa menang siapa kalah, ia juga selalu ingin menjadi pelempar bola dalam permainan bisbol. Teman-temannya tidak senang dengan perbuatan Franklin, Bear juga. Apalagi selama ini, Franklin tidak pernah memperhatikan keinginan teman-temannya. Mereka pun bertengkar. Franklin tidak mau bermain lagi dengan Bear. Bear juga tidak mau bermain lagi dengan Franklin. Apakah mereka akan bertengkar seterusnya? Bagaimana cara mereka berbaikan kembali?
* Stok kosong
Franklin mempunyai banyak teman, dan teman akrabnya adalah Bear. Mereka sering bermain kejar-kejaran, bermain kelereng, bermain lompat-lompatan, dan bermain bola. Sampai suatu hari Franklin dan Bear bertengkar. Franklin selalu ingin menentukan semuanya, permainan apa yang mereka mainkan, siapa menang siapa kalah, ia juga selalu ingin menjadi pelempar bola dalam permainan bisbol. Teman-temannya tidak senang dengan perbuatan Franklin, Bear juga. Apalagi selama ini, Franklin tidak pernah memperhatikan keinginan teman-temannya. Mereka pun bertengkar. Franklin tidak mau bermain lagi dengan Bear. Bear juga tidak mau bermain lagi dengan Franklin. Apakah mereka akan bertengkar seterusnya? Bagaimana cara mereka berbaikan kembali?
Franklin dan Kamarnya
Pengarang : Paulette Bourgeois & Brenda Clark
Penerbit : Kanisius
Tebal : 32 hlm
* Stok kosong
Kamar Franklin sangat berantakan. Ia suka menaruh barang-barang miliknya dengan tidak rapi. Maka tidak heran bila ia sering kehilangan barang-barang itu, karena lupa di mana menaruhnya. Suatu hari ia kehilangan pedangnya. Padahal Bear dan Beaver sedang menunggunya untuk ikut dalam permainan Ksatria dan Naga. Sementara Franklin menggunakan ranting kayu sebagai pengganti pedang. Ia berjanji akan membawa pedangnya besok. Goose, si angsa datang untuk mengambil mainan puzzlenya. Franklin tidak berhasil menemukannya, bahkan karena barang-barangnya diletakkan sembarangan, pedangnya ditemukan dalam keadaan rusak. Franklin menjadi sedih. Orang tua Franklin membantunya menata kamarnya yang berantakan itu, sehingga Franklin tidak akan kesulitan mencari barang yang diperlukannya lagi. Bahkan barang-barang yang hilang pun berhasil ditemukan, termasuk puzzle milik Goose.* Stok kosong
Franklin Mau Memaafkan
Pengarang : Paulette Bourgeois & Brenda Clark
Penerbit : Kanisius
Tebal : 32 hlm
* Stok kosong
Sore itu Franklin, Harriet, dan kedua orang tua Franklin piknik ke danau untuk makan malam di musim panas. Franklin mengajak Goldi. Dengan pelan ia membawa akuariumnya ke danau lalu meletakkannya di tepi danau. Sebelum makan, Franklin dan Harriet bermain kejar-kejaran. Tanpa sengaja kaki Harriet menyenggol akuarium itu sehingga Goldi pun terlempar masuk ke danau. Franklin sangat marah dan sedih kehilangan Goldi. Ia segera masuk danau untuk mencari Goldi. Hingga malam tiba Franklin, Harriet, ayah dan ibu Franklin terus mencari Goldi, namun Goldi tidak mereka temukan. Keesokan harinya Franklin melanjutkan pencariannya. Ia benar-benar sedih kehilangan Goldi. Ia marah kepada Harriet dan tidak mau bicara kepadanya. Ayah dan ibunya meminta Franklin untuk memaafkan Harriet tapi Franklin tidak mau. Harriet sedih didiamkan Franklin. Apakah mereka bisa menemukan Goldi lagi?
Sore itu Franklin, Harriet, dan kedua orang tua Franklin piknik ke danau untuk makan malam di musim panas. Franklin mengajak Goldi. Dengan pelan ia membawa akuariumnya ke danau lalu meletakkannya di tepi danau. Sebelum makan, Franklin dan Harriet bermain kejar-kejaran. Tanpa sengaja kaki Harriet menyenggol akuarium itu sehingga Goldi pun terlempar masuk ke danau. Franklin sangat marah dan sedih kehilangan Goldi. Ia segera masuk danau untuk mencari Goldi. Hingga malam tiba Franklin, Harriet, ayah dan ibu Franklin terus mencari Goldi, namun Goldi tidak mereka temukan. Keesokan harinya Franklin melanjutkan pencariannya. Ia benar-benar sedih kehilangan Goldi. Ia marah kepada Harriet dan tidak mau bicara kepadanya. Ayah dan ibunya meminta Franklin untuk memaafkan Harriet tapi Franklin tidak mau. Harriet sedih didiamkan Franklin. Apakah mereka bisa menemukan Goldi lagi?
Menginap di Rumah Franklin
Pengarang : Paulette Bourgeois & Brenda Clark
Penerbit : Kanisius
Tebal : 32 hlm
* Stok kosong
* Stok kosong
Tidak ada komentar:
Posting Komentar